SATUAN 927

KOMANDO RESIMEN MAHASISWA MAHADIPA SATUAN 927 " GARUDA CHAKTI " UNIVERSITAS PGRI SEMARANG menwaupgrismg.blogspot.com ...

Garuda Chakti Competition

KOMANDO RESIMEN MAHASISWA MAHADIPA SATUAN 927 " GARUDA CHAKTI " UNIVERSITAS PGRI SEMARANG menwaupgrismg.blogspot.com ...

SATUAN 927

KOMANDO RESIMEN MAHASISWA MAHADIPA SATUAN 927 " GARUDA CHAKTI " UNIVERSITAS PGRI SEMARANG menwaupgrismg.blogspot.com ...

GARUDA CHAKTI COMPETITION

KOMANDO RESIMEN MAHASISWA MAHADIPA SATUAN 927 " GARUDA CHAKTI " UNIVERSITAS PGRI SEMARANG menwaupgrismg.blogspot.com ...

PROPOSAL GCC

Ditulis oleh MENWA MAHADIPA SAT 927 UNIV PGRI SEMARANG On 4:01:00 AM
Silakan Download File LOMBA MENEMBAK dan BONGKAR PASANG GCC di link ini:

http://downloads.ziddu.com/download/24078012/GCC-FILE.7z.html


 

Pendaftaran Online GCC Satuan 927 Garuda Chakti

Ditulis oleh MENWA MAHADIPA SAT 927 UNIV PGRI SEMARANG On 3:15:00 AM

Pendaftaran Online GCC Satuan 927 Garuda Chakti PENCET SINI

MENWA Menjawab Tantangan Zaman

Ditulis oleh MENWA MAHADIPA SAT 927 UNIV PGRI SEMARANG On 10:03:00 AM
Menwa Masa Silam
Pada tahun 1960an sampai 1990an, Resimen Mahasiswa (Menwa) pernah menjadi salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang populer untuk diikuti mahasiswa di pelbagai kampus. Kemudahan dalam menjalankan kegiatan dan harmonisnya hubungan dengan pihak militer turut mendukung citra Menwa sebagai unit avonturir yang melaksanakan berbagai kegiatan bernuansa militer yang “jantan”, namun dengan “wajah mahasiswa”.

Kumpulan Lagu MENWA

Ditulis oleh MENWA MAHADIPA SAT 927 UNIV PGRI SEMARANG On 2:17:00 AM

Mars Menwa
Semerah darah sebening air mata
Itu semboyan kita…MENWA
Majulah ayo maju pantang menyerah
Sebelum kita menang…PASTI MENANG
Ingatlah selalu akan tugas wajibmu
Tetap Insyaf dan sadar
Junjunglah selalu nama korps kita
Baret ungu tetap jaya
Siang kepanasan kalau malam kedinginan
Bertempur….Menggempur
Dihadang peluru dari kiri dan kanan
Maju terus pantang mundur

PEMBARETAN YUDHA XXXVI

Ditulis oleh MENWA MAHADIPA SAT 927 UNIV PGRI SEMARANG On 10:07:00 AM
PEMBARETAN Yudha 36 yang dilaksanakan selama 2 hari di Ungaran - hutan penggaron - puslatpur - ikip pgri semarang

Tidak punya "skill" salah satu faktor pencetak "pengangguran", MENWA tempatnya mengasah skill.

Ditulis oleh MENWA MAHADIPA SAT 927 UNIV PGRI SEMARANG On 9:03:00 AM


Sebenarnya, ada banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya seseorang itu nganggur. Faktor yang menurut saya urgen yaitu, tidak punya skill yang memadai, dibidang apapun!. Sehingga ‘tidak laku’ untuk orang lain. Skill itu ada tidak tiba-tiba, abra-kadabra, bim-salabim, tapi karena diasah, dilatih secara serius. Dalam mengasah skill memang tidak semudah menyunggingkan senyum, perlu kesabaran dan ketekunan. Dalam melatih sabar dan tekun, salah satu tindakan nyata yang harus ditempuh adalah melawan rasa malas dan menunda-nunda!. Selama rasa malas dan menunda-nunda bisa ditaklukkan, kemungkinan besar skill yang diasah akan berhasil.

DIKSAR Yudha XXXVI MENWA MAHADIPA

Ditulis oleh MENWA MAHADIPA SAT 927 UNIV PGRI SEMARANG On 7:56:00 AM
Diksar Menwa Mahadipa Yudha XXXVI rencananya akan berlangsung selama 12 hari, dari tanggal 17-28 Maret 2013. Hari yang penuh nuansa patriotisme dan nasionalisme akan dilalui oleh para Calon Menwa Yudha XXXVI selama Diksar nanti. Berbagai materi dasar sebagai bekal para Calon Menwa untuk menjadi Resimen Mahasiswa yang tangguh akan disampaikan oleh para guru militer dari TNI Angkatan Darat yang ada di Depo Pendidikan Bela Negara Rindam IV/ Diponegoro Magelang. ada  283 Calon Menwa yang mengikuti Diksar Yudha XXXVI ini dari berbagai satuan/perti se Jawa Tengah.
Dan saat ini ada 8 Calon Menwa Satuan 927 yang sedang mengikuti Diksar di Depo Pendidikan Bela Negara Rindam IV/ Diponegoro Magelang. Semangat buat semua anggota 927 yang sedang di godog di kawah candradimuka ini....

Satu Hari bersama MENDIKBUD RI Bapak M. Nuh, DEA

Ditulis oleh MENWA MAHADIPA SAT 927 UNIV PGRI SEMARANG On 8:16:00 PM
Sabtu, 23 Februari 2013, MENWA 927 IKIP PGRI Semarang mendapatkan tugas penting dari Rektor untuk melaksanakan kegiatan Pengamanan dan Pengawalan VIP (PAMWAL) dalam rangka kehadiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bapak M. Nuh, DEA dan Pengurus Besar (PB PGRI) Bapak Dr. Sulistiyo, MPd di kampus IKIP PGRI Semarang, Kehadiran MENDIKBUD di Kampus IKIP PGRI Semarang dalam rangka sosialisasi Kurikulum 2013 sekaligus peresmian gedung Pasca Sarjana dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Balairung IKIP PGRI Semarang.

Menumbuhkan Semangat Nasionalisme dalam Bingkai Pendidikan Karakter

Ditulis oleh MENWA MAHADIPA SAT 927 UNIV PGRI SEMARANG On 9:42:00 PM



Heboh kasus “pencucian otak” oleh aktivis Negara Islam Indonesia (NII) beberapa waktu yang lalu telah meresahkan masyarakat. Keberhasilan doktrin NII yang dilancarkan kepada para pelajar dan mahasiswa mengindikasikan masih lemahnya dan masih labilnya jati diri mereka. Selain itu, menurunnya semangat kebangsaan (nasionalisme) di kalangan pelajar dan mahasiswa disinyalir menjadi faktor yang memperkuat keinginan mereka untuk bergabung dengan NII dan berniat memisahkan diri dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berupaya membentuk negara baru. Baru-baru ini  pun kita dikejutkan kembali dengan kejadian radikalisme dan terorisme seperti kerusuhan antar pemuda di Ambon, Maluku, aksi penyerangan siswa SMAN 6 Jakarta terhadap wartawan dan bom bunuh diri gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Solo yang melibatkan para pemuda yang notabene adalah generasi penerus bangsa.

LESTARIKAN BUDAYA

Ditulis oleh MENWA MAHADIPA SAT 927 UNIV PGRI SEMARANG On 7:48:00 AM
Warisan budaya nasional atau warisan budaya bangsa adalah cermin tingginya peradaban bangsa. Dan salah satu ciri bangsa besar dan maju adalah bangsa yang mampu menghargai dan melestarikan warisan budaya nenek moyang mereka. Semakin banyak warisan budaya masa lampau yang bisa digali dan dilestarikan, maka sudah semestinyalah peninggalan budaya tersebut semakin dihargai. Barulah disadari betapa kaya dan melimpah ruahnya warisan budaya nenek moyang kita yang ternyata selama ini terabaikan, terlantar dan tidak dipedulikan. Penyebabnya bisa karena ketidaktahuan, kurangnya kesadaran dan pemahaman akan pentingnya warisan budaya, maupun karena ingin mendapatkan keuntungan pribadi dengan mengoleksi atau memperdagangkannya.